Kamis, 26 Desember 2019

NON CASH LOAN

BANK GARANSI, salah satu jasa yang diberikan oleh bank berupa jaminan pembayaran sejumlah uang tertentu yang akan diberikan kepada pihak yang menerima jaminan, hanya apabila pihak yang dijamin melakukan cidera janji.

Letter of credit (surat kredit berdokumen) adalah salah satu jasa yang diberikan bank dalam rangka pembelian barang berupa penangguhan pembayaran pembelian oleh pembeli sejakl l/c dibuka sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian tipe perjanjian yang difasilitasi adalah perjanjian jual beli, fasilitas yang diberikan adalah penangguhan pembayaran. Dengan fasilitas ini pembeli dapat melakukan pembayaran setelah yakin barang atau jasa akan diterima dengan spesifikasi sesuai perjanjian dengan penjual, dengan kata lain pembeli tidak harus membayar dahulu sebelum barang dan jasa dikirim atau disampaikan oleh penjual.

Manfaat bank untuk pemberian bank garansi dan letter of credit bagi bank adalah penerimaan berupa biaya administrasi(provisi dan komisi) yang merupakan fee based income bank, pengendapan dana setoran jaminan yang merupakan dana murah bagi bank, dan memberikan pelayanan kepada nasabah sehingga nasabah menjadi loyal kepada bank.

Selasa, 22 Mei 2018

CORPORATE BUDGETING: ANGGARAN PENJUALAN


Beberapa definisi dari anggaran penjualan, diantaranya yaitu :

  • Anggaran yang menerangkan secara terperinci dan teliti tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang.
  • Anggaran jualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses menjual. Menjual (sell) berarti  menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu dan pada saat tertentu. Penjualan (selling) berarti proses kegiatan menjual, yaitu dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikan ke tangan konsumen (pembeli). Jualan (sales) adalah hasil penjualan atau hasil proses menjual. Jadi, penjualan memiliki arti yang berbeda dengan jualan. Anggaran jualan disusun oleh fungsi penjualan (manajer pemasaran). Anggaran jualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu. Jualan merupakan unsur dapatan (revenues) yang disebut dapatan jualan (sales revenues). Jualan terdiri atas jualan kotor dan jualan bersih. Jualan bersih diperoleh setelah dikurang dengan potongan dan retur jualan.
  • Anggaran penjualan yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk menjual (komisi penjualan, gaji staff penjualan, pengiklanan, dan promosi penjualan) dan untuk mendistribusikan barang kepada konsumen (biaya pemrosesan pesanan, penanganan, penyimpanan, dan pengiriman)

Rencana anggaran penjualan dapat dipergunakan untuk menyusun pembuatan bagian-bagian dari anggaran-anggaran lainnya. Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah : 

a.    Mengurangi ketidakpastian dimasa depan 
b.    Memasukkan pertimbangan / keputusan manajemen dalam proses perencanaan 
c.    Memberikan informasi dalam profit planing control
d.    Untuk mempermudah pengendalian penjualan

Fungsi Anggaran Penjualan
        Secara umum, semua anggaran termasuk anggaran penjualan, mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, dan sebagai alat pengawasan kerja yang membantu manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan

        Secara khusus, anggaran penjualan berguna sebagai dasar penyusunan semua anggaran dalam perusahaan, sebab bagi perusahaan yang menghadapi pasar yang bersaing, anggaran penjualan harus disusun paling awal dari semua anggaran yang lain. 

        Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan sebagai berikut    :
Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada umumnya. Anggaran penjualan terlebih dulu disusun baru kemudian komponen-komponen anggaran lainnya, sehingga dapat menggambarkan suatu rencana anggaran komprehensip. Kemudian tahap berikutnya segara dapat menyusun anggaran produksi untuk memenuhi jumlah barang jadi yang harus segera diproduksikan untuk memenuhi target penjualan

Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan divisi Pemasaran. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi adalah untuk memantau tugas terhadap divisi produksi supaya jangan kehabisan persediaan barang jadi dan sebaliknya anggaran produksi memantau ke bagian pembelian, sehingga terdapat keserasian dalam membentuk anggaran komprehensip.

Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian. Anggaran penjualan berarti penetapan target-target penjualan atas setiap anatomi organisasi pemasaran yang dilakukan oleh para penjual, pengawas penjual, dan manajer-manajer pemasaran. Pihak-pihak yang disebutkan tadi perlu diorganisasikan sesuai dengan daerah-daerah pemasaran guna mencapai target penjualan yang tertera pada anggaran penjualan.

Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen. Keberhasilan suatu anggaran komprehensif dalam suatu perusahaan tergantung pada keberhasilan anggaran penjualan. Sebaliknya dengan tersusunnya anggaran penjualan secara terperinci memungkinkan manajemen lebih mudah untuk menyusun anggaran lainnya adalah berpedoman pada anggaran penjualan.

itulah sekian penjelasan pembukanya, kita langsung masuk ke contoh kasus saja ya

I. CONTOH KASUS 1 : ANGGARAN PENJUALAN DI DUA WILAYAH BERBEDA


Terdapat data penjualan PT. X dalam beberapa tahun adalah sebagai berikut :



Berdasarkan data diatas mari kita bahas penyusunan anggaran penjualan untuk tahun 2009 dalam tiap triwulan, jika harga jual per kg tahun 2009 ditetapkan dengan harga jual Rp.500 per kg di kedua daerah.

1. Langkah pertama tentukan dulu berapa jumlah Penjualan (Forecasting) pada tahun 2009, (Terserah menggunakan metode apa, seperti yg telah saya ulas dipostingan sebelumnya) namun pada contoh kali ini saya menggunakan Metode Least Square 










Berdasarkan data yang ada diminta untuk :

a. Menentukan Permintaan Industri dengan metode Least Square (hasil akhir dibulatkan ke ribuan terdekat)

b. Tentukan penjualan perusahaan untuk tahun 2012 bilaman perusahaan menentukan cukup puas dengan rata-rata market share 3 th terakhir

c. Menyusun anggaran penjualan perusahaan tahun 2012 apabila telah ditentukan :
1. Harga jual per TON = Rp.5,000,-

2. Pola Penjualan tahun 2012 adalah sebagai berikut :





Sekian postingan saya kali ini tentang ANGGARAN PENJUALAN, mohon maaf apabila banyak format file jpg yang saya upload (Screen Capture langsung dari Laptop), karena pengetahuan saya yang sangat terbatas bin minimal tentang mengotak atik dan modifikasi setingan HTML (untuk banyak menggunakan tabel), maka saya pilih jalan pintas, ya di capture saja :D

Semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi pembaca


CORPORATE BUDGETING: ANGGARAN PRODUKSI


Ilustrasi : Kegiatan Produksi
Anggaran Produksi adalah alat perencanaan, koordinasi dan pengendalian yang penting. Anggaran produksi sendiri merupakan penjabaran rencana pemasaran ke dalam kegiatan produksi yang konsisten dengan kebijakan manajerial dan sesuai batasan yang berlaku. Anggaran produksi dalam arti sempit juga disebut Anggaran Jumlah Yang Harus Diproduksi, yaitu suatu perencanaan tingkat atau volume barang yang harus diproduksi oleh perusahaan agar sesuai dengan volume atau tingkat penjualan yang telah direncanakan.


Namun, kegiatan produksi bukan merupakan aktivitas yang berdiri sendiri melainkan aktivitas penunjang dari rencana penjualan. Karena itu jelas bahwa rencana produksi yang demikian meliputi perencanaan tentang jumlah produksi, kebutuhan persediaan, material, tenaga kerja dan kapasitas produksi.


Dalam penyusunannya sendiri anggaran produksi mempunyai tujuan, yaitu :
Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Menjaga tingkat persediaan yang memadai, dalam artian bahwa tingkat persediaan yang tidak terlalu besar atau tidak pula terlalu kecil. Karena tingkat persediaan yang terlalu besar biasanya mengakibatkan meningkatnya biaya-biaya dan resiko-resiko yang dapat membebani perusahaan. Sebaliknya jika tingkat persediaan terlalu kecil maka akan mengakibatkan banyaknya gangguan, kekurangan persediaan bahan mentah yang bisa menimbulkan gangguan dalam proses produksi yang pada akhirnya mengakibatkan banyaknya langganan yang kecewa.
Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya produksi yang ditanggung akan seminimal mungkin.

Fungsi Anggaran Produksi
        Anggaran produksi berfungsi sebagai alat perencanaan, pengkoordinasian dan pengawasan. Anggaran produksi disusun dengan berdasarkan pada anggran penjualan yang telah disusun sebelumnya.

Hal ini menunjukan bahwa semua hal yang berhubungan dengan produksi, seperti kebutuhan bahan mentah, kebutuhan tenaga kerja, kapasitas mesin-mesin, penambahan modal dan kebijaksanaan persediaan, diselaraskan dengan kemampuan menjual. Jelaslah bahwa anggran produksi mempunyai fungsi sebagai alat perencanan. Apabila anggran produksi disusun dengan baik, maka anggaran inipun akan berfungsi sebagai alat pengkoordinasian. Anggaran produksi mengkoordinasikan berapa jumlah yang akan diproduksi dengan keadaan finansial, keadaan permodalan, perkembangan produk dan tingkat penjualan.

        Sebetulnya antara bagian penjualan dan bagian produksi harus selalu ada hubungan timbal balik. Kepala bagian penjualan harus mengetahui banyak keadaan bagian produksi sebelum membuat anggaran penjualan. Selanjutnya anggaran produksi dapat juga dipakai sebagai alat pengawasan. Pengawasan produksi meliputi pengawasan kualitas, kuantitas, dan tentu saja pengawasan biaya. Dalam hubungannya dengan fungsi pengawasan, hal-hal utama yang perlu diperhatikan adalah: pengawasan bahan mentah, penganalisaan proses produksi, penentuan routing dan scheduling, pemberian perintah kerja dan akhirnya sampai kepada follow-up. 

        Untuk keperluaan pengawasan terhadap tingkat produksi dan tingkat persediaan barang jadi, baik harian maupun mingguan disusunlah laporan pelaksanaan (performance report). Dalam Performance Report dilakukan perbandingan antar rencana dengan realisasinya, sehingga akan segera tampak apabila terdapat penyimpangan-penyimpangan.

Manfaat Anggaran Produksi 

Anggaran produksi berguna untuk pedoman kerja, koordinasi kerja, dan pengendalian kerja divisi produksi. Semua level manajer di divisi produksi harus bekerja berdasar anggaran produksi. Di samping itu anggaran produksi berguna untuk: 
(1) menunjang kegiatan penjualan, 
(2) menjaga tingkat persediaan barang jadi yang sewaktu-waktu di minta oleh konsumen, 
(3) mengendalikan kegiatan produksi agar dapat meneipta harga pokok produksi yang serendah - rendahnya

Ayo kita ke contoh KASUS :)

Rencana penjualan untuk tahun 2012 adalah sebesar 120,800 unit dengan perincian sebagai berikut  :




Persediaan tanggal 31 Desember 2011 yang akan disisakan sebanyak 6,000 unit sedangkan persediaan tanggal 31 Desember 2012 direncanakan berjumlah 10,000 unit.



a. Tentukan jumlah volume produksi selama setahun 
b. Susun anggaran produksi bulanan dan triwulanan untuk tahun 2012 apabila pimpinan perusahaan menginginkan 
(1)  Persediaan stabil setiap bulanya 
(2) persediaan stabil / pengendalian persediaan 



JAWABAN :


KIlik Gambar Untuk Perbesar


Sekian postingan saya kali ini, sebagai sharing, mengapa saya sangat antusias membahas mengenai Peranggaran Perusahaan, hal ini karena peranggaran perusahaan sangat erat kaitannya dengan kegaiatan analisa kredit, khsusunya untuk badan usaha yang bergerak dibidang manufaktur, saya sering mengaplikasikan metode metode dalam ilmu Peranggaran Perusahaan kepada pekerjaan sehari hari. 

Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca :)

CORPORATE BUDGETING: ANGGARAN BAHAN BAKU



Tujuan Anggaran Bahan Baku. 

Tujuan anggaran bahan baku antara lain adalah:
Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku.
Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku yang diperlukan.
Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan baku.





Komponen Anggaran Bahan Baku.

Anggaran bahan mentah terdiri dari 4 komponen :
Anggaran  kebutuhan bahan baku (direct materials used budget).
Anggaran pembelian bahan baku (direct materials purchases budget).
Anggaran persediaan bahan baku (cost of direct materials budget).
Anggaran biaya bahan baku yang habis digunakan dalam produksi.


Anggaran Kebutuhan Bahan Baku adalah perencanaan kuantitas bahan baku yang dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang. Kebutuhan bahan baku diperinci berdasarkan:

a.    Jenis bahan baku.
b.    Menurut macam barang jadi yang akan dihasilkan.
c.    Menurut bagian-bagian dalam pabrik yang mengunakan bahan baku tersebut.

Fungsi Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

        Ada 2 fungsi penting anggaran bahan baku, yaitu :

Sebagai dasar untuk menyusun budget pembelian bahan mentah, jumlah satuan bahan mentah yang dibeli ditentukan oleh beberapa banyak satuan bahan mentah yang dibutuhkan oleh berapa banyak satuan bahan mentah dibutuhkan dalam proses produksi.

Sebagai dasar untuk menyusun anggran biaya bahan mentah besarnya biaya bahan mentah ditentukan oleh berapa banyak satuan bahan mentah tersebut dibutuhkan untuk proses produksi.
Sebagai Data dan informasi untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan mentah

Manfaat Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

        Anggaran bahan baku mempunyai 3 kegunaan pokok yaitu :

a.    Sebagai pedoman kerja.
b.    Sebagai alat untuk menciptakan koordinasi kerja.
c.    Sebagai alat untuk melakukan pengawasan kerja.

Data dan Informasi Untuk Menyusun Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

        Data dan informasi digunakan untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan baku adalah:
Rencana produksi yang tertuang dalam anggaran yang akan diproduksi. Khususnya tentang jumlah dari masing-masing jenis barang yang akan diproduksi dari waktu ke waktu selama periode tertentu.
Berbagai standar pemakaian bahan baku dari masing-masing bahan baku untuk proses produksi, yang ditetapkan dan berlaku di perusahaan. Standar pemakaian bahan baku diperlukan untuk mengendalikan efisiensi pemakaian bahan baku (controlling).

Ada 2 metode yang menetapkan standar data dan informasi dalam perusahaan, yaitu:

Data historis atau data pengalaman diwaktu-waktu yang telah lalu.
Caranya adalah dengan melihat jumlah unit yang dihasilkan di suatu waktu yang lalu dan kemudian membandingkan dalam satuan jumlah satuan unit bahan mentah yang habis terpakai untuk waktu produksi pada bulan tersebut, maka dari hasil itu dapat diketahui penggunaan bahan mentah rata-rata untuk unit produk.

Data penelitian khusus. Pada data penelitian khusus dengan mengabaikan data pengalaman di waktu-waktu yang telah lalu. Cara ini misalnya dapat dilakukan dengan :

Mengukur secara fisik barang jadi yang telah selesai diproduksi, agar dapat diketahui jumlah satuan unit bahan baku yang dipakai untuk menghasilkan produk tersebut. Misalnya PT. Charisma yang bergerak dalam produksi mebel akan  menghasilkan meja dan kursi. Maka, hal yang dilakukan adalah mengukur meja dan kursi yang telah selesai diproduksi, hal ini dimaksudkan  untuk mengetahui kebutuhan bahan baku berupa kayu yang dipakai.

Melakukan penelitian dan pengukuran secara laboratories terhadap produk yang dihasilkannya. Hal ini biasanya dipakai pada barang atau produk yang tidak mudah diukur penggunaan bahan baku secara visual, tanpa bantuan alat khusus, Misal obat-obatan, minuman, kosmetik, dll.

Mengadakan percobaan-percobaan proses produksi secara efisien, sambil diukur pemakaian bahan mentahnya. 

HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
 DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU

1. Economic Order Quantity (EOQ)

Adalah jumlah pembelian yang paling ekonomis (Economical Order Quantity = EOQ)

Definisi : jumlah setiap kali pembelian bahan yang disertai biaya minimal = jumlah pembelian bahan yang paling ekonomis

EOQ terdiri dari :

Biaya pemesanan (ordering cost/set up cost)
Adalah semua biaya dari persiapan pemesanan sampai barang yang dipesan dating

             Sifat : konstan, tidak tergantung pada jumlah barang yang dipesan

             Biaya-biaya ini adalah :
             a. biaya persiapan pemesanan
             b. biaya mengirim atau menugaskan karyawan untuk melakukan pemesanan.
             c. biaya saat penerimaan bahan yang dipesan
             d. biaya penyelesaian pembayaran pemesanan.

      .   Biaya Penyimpanan di Gudang (Inventory C arrying Cost)

             terdiri dari :
             a.biaya sewa gudang
             b.biaya pemeliharaan bahan
             c.biaya asuransi bahan
             d.biaya TK di gudang
             e.biaya kerusakan bahan baku

RUMUSNYA ADALAH  SEBAGAI BERIKUT 




Dimana :

R = Jumlah bahan baku dalam satu periode
S = Biaya Pemesanan per Pesanan
P = Harga perunit bahan baku
I = Biaya penyimpanan yg dinyatakan dalam % dari persediaan rata-rata
C/U = Biaya Penyimpanan Perunit Bahan Baku

2. FREKUENSI PEMESANAN : 

R dibagi EOQ (Dalam satuan kali)

3. TOTAL BIAYA PENGADAAN PESANAN : 

(R / EOQ) x Cost Pesanan + (R / EOQ) x Biaya Penyimpanan Bahan Baku

4. METODE JUST IN TIME (JIT) 
Metode ini menekankan prinsip Zero Inventory.

5. WAKTU PEMBELIAN BAHAN BAKU 

a. Stock Out Cost (Biaya yang terpaksa dikeluarkan karena tidak tersedianya bahan baku)
b. Extra Carrying Cost (Biaya yg dikeluarkan karena Bahan baku datang terlalu awal)
c. Lead Time (Jangka waktu tunggu hingga pemesanan selanjutnya)
d. Reorder Point (Pemesanan kembali, Safety Stock + Kebutuhan Selama Lead Time)



CONTOH SOAL ANGGARAN BAHAN BAKU




Sekian, semoga bermanfaat :)

Jumat, 11 Mei 2018

CORPORATE BUDGETING: ANGGARAN TENAGA KERJA



Penyusunan anggaran tenaga kerja langsung adalah bagian dari perencanaan tenaga kerja. Sebagaimana diketahui bersama, perencanaan tenaga kerja meliputi aspek yang luas sekali, sehingga perlu diperhitungkan secara matang oleh pemimpin perusahaan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah:

1.    Kebutuhan tenaga kerja
2.    Pencarian atau penarikan tenaga kerja
3.    Latihan bagi tenaga kerja baru
4.    Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi tenaga kerja
5.    Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
6.    Pengawasan tenaga kerja

        Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk mencari dan mendapatkan tenaga kerja yang baik dan terampil, yang cocok untuk bidang pekerjaannya. Tenaga kerja yang tidak memiliki keterampilan khusus umumnya mudah dicari di Indonesia ini. tetapi unutk mencari tenaga kerja yang baik di salah satu bidang khusus, seperti tenaga teknis dan manajerial harus diperoleh secara khusus pula. Untuk mereka, perusahaan tidak segan-segan menyediaka perangsang berupa gaji yang besar dan fasilitas yang lengkap. Beberapa perusahaan besar bahkan mendapatkannya dengan melalui kaderisasi, umpamanya dengan penawaran beasiswa yangh mengikat. Karena itu biaya tenaga kerja, sebetulnya tidak hanya timbul pada saat tenaga kerja iti digunaka, akan tetapi ada sebelum tenaga kerja itu siap.

        Seleksi tenaga kerja dilakukan denga berbagai cara. Selain diadakan uji tertulis dan lisan, juga diadakan psychotest, untuk mengetahui secara pasti siapa yang paling cocok untuk bidabg pekerjaan yang tersedia. Tujuan seleksi tenaga kerja khususnya adalah untuk mencari orang-orang yang cocok dan mempunyai potensi untuk berkembang. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman selain mahal “harga”-nya juga ada kemungkina bahwa pengalaman yang dimiliki justru tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada. Pelatihan atau training biasanya diberikan pada tenaga kerja baru. Pelatihan ini dapat diverikan oleh internal perusahaan atau bisa juga oleh lembaga khusus yang memberikan secara bersama-samadengan para tenaga kerja baru di perusahaan lain. Pelatihan bisa dilakukan di lingkunga kantor/perusahaan, atau di luar perusahaan. Sesudah selesai masa latihan, maka tenaga kerja siap untuk ditempatkan. Potensi masing-masing tenaga kerja dan jabatan yang tersedia bermacam-macam sehingga perlu adanya evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi mereka. Semua aspek di atas tidak hanya berlaku pada satu tingkatan saja, tetapi pada semua tingkatan jabatan dalam perusahaan. Sehingga jelaslah bahwa biaya tenaga kerja merupakan komponen yang cukup besar bagi harga produk barang yang dihasilkan.


CONTOH KASUS


Klik Gambar Untuk Perbesar

Sekian, semoga bermanfaat



CORPORATE BUDGETING: ANGGARAN BOP



Beberapa jenis biaya yang dikategorikan sebagai BOP diantaranya sebagai berikut:

1.    Biaya bahan mentah tidak langsung (bahan penolong)
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.

2.    Biaya tenaga kerja tidak langsung (termasuk gaji)
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan, dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut. 

Tenaga keja tidak langsung terdiri dari :

Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu, seperti departemen-departemen pembangkit tenaga listrik, uap, bengkel dan depertemen gudang
Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi, seperti kepala departemen produksi, karyawan adminstrasi pabrik, dan mandor.

3.    Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang (spareparts), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin dan equipmen, kendaraan, perkakas laboraturium, dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik.

4.    Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan equipmen, perkakas laboraturium, alat kerja dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik.

5.    Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan equipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi karugian trial-run.

6.    Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai
Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya

Oleh karena begitu banyaknya jenis biaya-biaya yang terjadi di dalam pabrik, maka memerlukan perhatian khusus. Untuk merencanakan besarnya dana yang harus dianggarkan untuk anggaran biaya overhead pabrik, terdapat dua masalah pokok yang perlu perhatian khusus yakni penanggungjawab perencanaan biaya.

        Pelaksanaan anggaran yang konprehensif memerlukan sistem akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting system) atau kerap dikenal dengan prinsip biaya departemen langsung (direct departmental cost). Setiap pusat tanggung jawab memiliki tanggung jawab dan sumber daya masing-masing. Setiap pusat pertangggungjawaban merupakan suatu sub-unit perusahaan dan berada dibawah kendali seorang manajer. Dengan membandingkan antara rencana (anggaran) dengan realisasi, seorang manajer yang memimpin suatu pusat pertanggungjawaban dapat mengetahui apakah sub unitnya telah mencapai sasaran secara efektif dan telah menggunakan sumber-sumber secara efisien.

        Atas dasar prinsip inilah dikenal dengan adanya pembagian struktur organisasi menjadi departemen produksi dan departemen jasa untuk kegiatan yang dilakukan di pabrik.
a.    Departemen produksi (producing department)
Merupakan departemen (bagian) di dalam pabrik yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi/produk akhir, dan menjadi bagian secara langsung memproses barang jadi. BOP yang terjadi di departemen produksi dikenal sebagai BOP langsung.

b.    Departemen jasa (service department)
Merupakan departemen (bagian) di pabrik yang menyediakan jasanya dan secara tidak langsung ikut berperan dalam proses produksi. Biaya yang terjadi di departemen (bagian) jasa ini mungki sebagian dari jasa yang disediakan digunakan sendiri. Dengan demikian BOP yang terjadi di departemen jasa ini lebih dikenal sebagai BOP tidak langsung.

        Berdasarkan uraian tersebut dapat diklasifikasikan dua jenis biaya overhead pabrik, sesuai tanggung jawab masing-masing departemen (bagian) yakni:
a.    BOP langsung (direct departmental overhead expensees) 
adalah BOP yang terjadi di departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut. Contoh biaya ini adalah gaji mandor departemen produksi, biaya depresiasi mesin dan biaya bahan penolong.

b.    BOP tidak langsung (indirect departmental overhead expenses) 
adalah BOP yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Contoh BOP ini adalah biaya depresiasi, pemeliharaan dan asuransi gedung pabrik (dengan asumsi gedung pabrik digunakan oleh beberapa departemen produksi).


 Tarif BOP diperlukan dalam rangka penentuan harga pokok produksi. Berdasarkan penentuan biaya BOP untuk masing-masing bagian, maka dapat dihitung tarif BOP dengan cara membagi BOP dianggarkan dengan tingkat kegiatan di masing-masing departemen (bagian). Penentuan tarif biaya overhead pabrik dilaksanakan melalui tiga tahap berikut:

1.    Menyusun anggaran BOP
        Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan tingkat kegiatan yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran BOP. Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran BOP antara lain:
a.    Kapasitas Praktis
    Untuk menentukan besarnya kapasitas praktis dan kapasitas normal terlebih dahulu harus ditentukan kapasitas teoritis, yakni volume produksi maksimum yang dapat dihasilkan oleh pabrik.
    Kapasitas teoritis dapat diartikan sebagai kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu. Kapasitas praktis adalah kapasitas teoritis dikurangi dengan kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan-hambatan intern perusahaan. Penetapan kapasitas praktis ini perlu dilakukan karena sangat tidak mungkin suatu pabrik dijalankan pada kapasitas teoritis. Dengan demikian perlu diperhitungkan kelonggaran-kelonggaran waktu dalam penentuan kapasitas seperti penghentian pabrik yang tidak dapat dihindari karena kerusakan mesin.

b.    Kapasitas Normal
    Adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang. Jika dalam penentuan kapasitaspraktis hanya diperhitungkan kelonggaran-kelonggaran waktu akibat faktor-faktor intern perusahaan, maka dalam penentuan kapasitas normal diperhitungkan pula kecenderungan penjualan dalam jangka panjang.

c.    Kapasitas Sesungguhnya yang Diharapkan
    Adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang. Jika anggaran BOP didasarkan pada kapasitas sesungguhnya yang diharapkan, maka berarti ramalan penjualan tahun yang akan datang dipakai sebagai dasar penentuan kapasitas, sedangkan jika anggaran tersebut didasarkan pada kapasitas praktis dan normal, maka titik berat diletakkan pada kapasitas fisik pabrik.

    Penentuan tarif BOP atas dasar kapasitas sesungguhnya yang diharapkan merupakan pendekatan jangka pendek, dan metode ini umumnya mengakibatkan digunakan tarif yang berbeda dari periode ke periode. Penentuan tarif BOP atas dasar kapasitas praktis atau kapasitas normal merupakan pendekatan jangka panjang, yang menghubungkan tingkat kegiatan perusahaan dengan kapasitas fisik pabrik dan tidak dipengaruhi oleh perubahan-perubahan penjualan yang bersifat sementara. Dengan pendekatan ini tarif BOP relatif konstan untuk jangka waktu yang relatif lama.

Jumat, 04 Mei 2018

CORPORATE BUDGETING: ANGGARAN HPP & LABA RUGI

Salah satu kegiatan dalam Peranggaran Perusahaan adalah menyusun anggaran Harga Pokok Penjualan dan Anggaran Laba Rugi, berikut ini contohnya:


CONTOH KASUS YG MENGGAMBARKAN ANGGARAN HPP DAN RUGI LABA :





PENYELESAIAN :

LANGKAH I HITUNG DULU ANGGARAN PENJUALAN DAN PRODUKSI 




LANGKAH II HITUNG RINCIAN PEMAKAIAN PERSEDIAAN (Dalam Contoh menggunakan Metode LIFO)





LANGKAH III HITUNG HARGA POKOK PRODUKSI / COGM DAN HARGA POKOK PENJUALAN COGS UNTUK 4 TRIWULAN (1 TAHUN)







LANGKAH IV HITUNG PROYEKSI LABA RUGI BERDASARKAN INFORMASI YG TERSEDIA 






Sekian, semoga bermanfaat ^.^